Belum (Ingin) Tahu

Saya seorang perempuan berusia 22 tahun yang tidak tahu mengendarai kendaraan. Bukannya tidak ingin belajar, namun saya mengalami sedikit trauma ketika mempelajarinya, tanda hasil belajarku pun masih ada dan menjadi tattoo alami di salah satu bagian tubuhku. Saya rasa alasan itu cukup menjadi alasan yang masuk akal. Sekali waktu, saya disapa dengan sangat manis oleh seorang kawan ketika kami tengah bercanda, “ini fany toh nda adanya na tau apa-apa”. Tidak ada yang salah dengan statementnya, saya memang merasa belum menguasai satu hal karena sifat serakahku yang selalu ingin tahu banyak hal. Namun ia mengukur ketidaktahuanku berdasarkan ketidakmampuanku mengendarai kendaraan. Lucu saja.. hahaha.. lucu..

baby rideBeberapa hari yang lalu, seorang kawan pernah menanyakan hal yang sama. Menurutnya ia tidak bisa apa-apa tanpa kendaraan. Ia tidak bisa membayangkan saya harus berjalan jauh atau memohon bantuan orang lain tuk mengantarkan. Saya hanya tertawa.. sesederhana itu kah ia melihat sesuatu? Siapa lagi yang memanfaatkan jasa angkutan umum jika bukan saya? Sejauh ini saya merasa sehat dan hemat dengan jalan kaki. Bahkan dengan berbaur dengan sesama penumpang pun kita bisa mendapatkan banyak hal (informasi dan melatih kesabaran tuk berbagi).

Saya pernah beruntung mengikuti event kepemudaan dan bertemu dengan kawan kawan hebat dari seluruh Indonesia. Disana saya sempat berbincang dengan ketua event tersebut (sebelumnya saya telah membaca profil beliau dan ada hal menarik yang membuatku ingin berbincang dengannya). Beruntung ia juga tengah mendalami bidang kelilmuan yang sama denganku sehingga tidak butuh waktu yang lama tuk menjalin kedekatan dengannya, untuk ukuran anak muda seusianya ia sangat hebat. Jabatan, harta sudah ia miliki, kendaraan pribadipun tentu saja ia punya, namun ia adalah seseorang yang dengan setia menggunakan angkutan umum di kota yang terkenal dengan macetnya. Alasannya adalah dengan menggunakan angkutan umum, ia tetap bisa menjaga dan melatih kepekaan sosialnya. Menarik! Menurutku itu salah satu cara pandang yang menarik..

Saya menyimpulkan beberapa manfaat dengan menjadi pengguna setia angkutan umum
(btw, saat ini saya sedang belajar kembali mengendarai kendaraan pribadi), diantaranya:

  1. Melatih kesabaran (berbagi tempat duduk, menahan diri dari kegaduhan penumpang lain dan berbagi bau dengan bau penumpang) <(>.<”)> kyaaaa…
  2. Menambah kawan (kenalan dengan penumpang lain, kali aja jalan ketemu jodoh lewat tangan kenalanmu.. modusitation :3 )
  3. Melatih sensistifitas
  4. Melatih keberanian
  5. Melatih kemandirian

Sejauh ini saya tidak pernah mempermasalahkan kondisi tersebut karena hal itu sama sekali tidak menghambat pergerakanku. namun, saya senang ada saja orang yang mengkhawatirkan diriku diluar diriku sendiri. Terima kasih untuk perhatiannya 🙂

Penulis: Fany

A Beautifull mind^^

Tinggalkan komentar